Menjawab dengan Benar

Assalamualaikum,

Hari ini memasuki hari ke - 4 untuk mereview tentang fitrah seksualitas. Berhubung Ahad libur di kelas online, jadilah tugas diganti dengan mereview dari hasil sharing atau pengamatan sekitar.


Kali ini, saya mengajak paksu untuk ikut belajar bersama. Kebetulan sore tadi keponakan dari Palembang telpon. Ini jadi mengingatkan saya pada peristiwa lalu.
Jadilah saya mulai cerita ke paksu.

Ramadhan kemarin, saat sudah masuk libur mudik lebaran. Seperti biasa, saya, dan kedua adik kumpul di rumah orangtua di kampung. Ramainya rumah besar, menjadi tanda bahwa anak - anak ibu bapak mulai mudik. Itu kata tetangga hehe.

Lalu, saat siang hari ketika saya sedang bersantai membaca buku. Datanglah keponakan saya yang perempuan usia 6 tahun.

Tiba - tiba dia mendekati dan bertanya.
" Bude, F mau tanya boleh ga sih?"

Saya yang sedang membaca buku meletakkan buku dan memandangnya. Kemudian saya menjawab bahwa boleh bertanya.

F pun bertanya " Kenapa Mbak Vin itu kok puasanya batal, jadi hari ini ga puasa?"
Wah, pertanyaan yang kritis dan saya pun sempat kaget juga.

Lalu saya katakan bahwa untuk anak perempuan yang sudah baligh sekitar usia 11 tahun  akan ada namanya haid, dan saat itu ga boleh puasa.

Lalu F lanjut bertanya, " jadi kalau nanti F sudah besar juga gitu ya De? Puasanya batal ya.."

Saya jelaskan dengan sederhana bahwa, puasanya harus diganti pada hari lain.

Pelajaran yang dapat diambil bahwa, saat disekitar kita ada anak atau keponakan, terkadang mereka melontarkan pertanyaan yang mengejutkan sebagai bentuk keingin tahuan yang besar.

Jadi sebagai orang dewasa yang dekat dengan mereka, sebisa mungkin memberikan jawaban yang mudah diterima. Karena mendidik membutuhkan dukungan semua pihak.

Semoga pertanyaan yang muncul menjadi wujud bahwa sedang terjadi sebuah proses pembelajaran terkait fitrah seksualitas. Demikian tugas hari keempat dari game level 11. Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum