Minggu, 22 Juli 2018

Berapa Jumlah Nastar Yang Dibuat?



Nastar Homemade

Assalamualaikum,

Mengasah kecerdasan matematika logis untuk anak memang menjadi hal yang luar biasa. Karena sesungguhnya setiap anak dilahirkan cerdas, membawa potensi dan keunikan masing -  masing. Tugas orangtua dan pendidiklah yang seharusnya memberikan ruang dan stimulus yang baik untuk merangsang dan mengoptimalkan fungsi kecerdasan matematika Logis.

Kita sadar bahwa pada dasarnya, setiap anak dianugerahi kecerdasan Matematika logis. Gardner mendefinisikan kecerdasan Matematika logis sebagai kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis , berpikir logis, penalaran induktif / deduktif, dan ketajaman pola - pola abstrak serta hubungan - hubungan.

Stimulasi Dari Kegiatan di Sekitar Kita

Bagaimana kita mendorong dan mengajak anak untuk suka belajar Matematik? Jangan sampai rasa keengganan kita dulu saat belajar Matematika, diulang lagi siklusnya pada anak kita. Maka perlu bagi orangtua untuk menanamkan konsep matematika logis sejak usia dini. Karena dalam pendidikan, peran orangtua tak akan tergantikan dan rumah merupakan pondasi utama pendidikan anak.

Tentu hal ini dilakukan dengan gaya dan cara belajar yang disukai anak. Banyak cara yang dapat dipilih untuk menstimulus kemampuan matematika logis pada anak, diantaranya dengan permainan menggunakan bahan yang ada di dapur. Belajar juga bermain. Contohnya  belajar membuat kue nastar bersama.

Berikan Pengalaman Berbeda

Ini saya lakukan bersama keponakan saat liburan ke rumah. Sebenarnya ini juga sebagai bentuk untuk mengajak keponakan berkegiatan di dapur dan belajar matematika logis. Dan responnya luar biasa, saat diberitahu bahwa berdua akan diajak membuat kue kering, senang sekali. Bahkan saat adzan subuh berkumandang, dan keponakan bangun langsung bertanya '' Bude, kita mau bikin kue ya?''

Saya pun menjawab, '' iya tapi nanti saat semua sudah mandi dan sarapan pagi.''

Rupanya keponakan saya sudah tidak sabar, apalagi saat paksu mengeluarkan oven, mulai deh berdua secara bergantian membuka tutup oven dan bertanya ini itu hehe...
Dan akhirnya tiba saat kegiatan yang dinanti, yaitu membuat Kue Nastar Nanas. Berikut hal yang dipersiapkan :

Kegiatan : Membuat Nastar Nanas

Bahan Untuk Kulit :

250 gram tepung terigu protein rendah
1/2 sendok teh garam
30 gram maizena
25 gram susu bubuk
50 gram gula tepung
1 buah kuning telur
200 gram margarin



Bahan membuat nastar

Bahan Isi : 

500 gram selai nanas

Bahan Olesan : 

2 buah kuning telur
1 sdm wijen ( saya ganti 50 gram keju parut )

Alat Yang Disiapkan : 

Oven tangkring
Baskom 2
Kocokan
Ayakan                                     
Alat & bahan
Solet
Timbangan
Mangkuk kecil
Loyang lebar
Kompor dan gas

Cara Membuat : 

1. Panaskan oven tangkring lebih dahulu.
2. Untuk kulit, kocok margarin, kuning telur, garam, dan gula tepung 1 menit dengan kocokan manual. Tambahkan kuning telur, kocok rata.
3. Tepung terigu, maizena, susu bubuk, dan garam diaduk dan diayak.
4. Masukkan campuran tepung terigu, gatam, susu bubuk, dan garam ke dalam campuran telur, dan aduk rata.
5. Ambil sedikit adonan. Pipihkan, beri isi. Bentuk kotak ( saya dan ponakan membentuk bulat - bulat ). Letakkan di loyang yang telah diolesi margarin.
6. Oven dengan suhu 140° C, 25 menit sampai setengah mayang.
7. Oleskan bahan olesan dan taburi dengan parutan keju. Oven kembali dengan suhu 140 ° C selama 20 menit.
8. Cek kue dengan melihat keju yang mulai kering di dalam oven. Matikan kompor dan dinginkan. Nastar siap disimpan dalam wadah.

Tujuan Belajar Membuat Kue Nastar

1. Anak diajak belajar menimbang bahan sesuai resep
2. Mengelompokkan bahan basah ( margarin, kuning telur ) dan kering ( tepung, susu, gula tepung, garam )
3. Mengaduk sampai menjadi satu adonan yang menyatu

Mengaduk


4. Belajar mengayak, melatih motorik halusnya
5. Membedakan bentuk bahan seperti gula, garam, susu bubuk, dan tepung.

Bentuk nastar bulat
6. Mengenal bentuk nastar bulat
7. Menimbang hasil dan menghitung jumlah

Kegiatan yang lebih banyak dilakukan keponakan yang SD kelas 1 dan satunya usia 5 tahun tentu membuat lantai dapur berwarna putih dan bau amis adonan.


Nastar Nanas 

 Tapi, itulah proses belajar. Beruntungnya saya saat membuat kue bersama sempat mengabadikan. Jadi ada dokumentasi.

Setelah Nastar matang, saya ajak keponakan menimbang, dan ternyata menjadi 600 gram. Dan saat saya bertanya '' berapa jumlah nastar yang dibuat? ''

Maka kedua ponakan menghitung, bahwa jumlah nastarnya ada 49 ditambah 17 menjadi 66 buah nastar. Dan tak perlu waktu lama untuk menyantapnya. Nastar buatan sendiri lebih enak walau bentuknya lain dan tidak sama ukurannya.

Ternyata memberikan stimulus yang menyenangkan membuat anak tak sadar bahwa saat itu sedang belajar matematika logis. Dan karena merasa kue nastar buatannya, maka nastar pun disimpan dan ditutup rapat untuk dibawa bekal saat pulang ke Palembang. Dan saya pun, hanya sempat mencicip satu buah hehe..

Biarlah dibawa, karena itu membuat hati bahagia, toh saya bisa membuatnya lagi. Jadi berapa jumlah nastar yang dibuat tadi?

Semangat terus, dan sampai jumpa di tulisan yang lain.

Wassalamualaikum

Sumber :

http://p4tkmatematika.org/2008/11/mengasah-kecerdasan-matematis-logis-anak-sejak-usia-dini/

http://islamic-green-school.blogspot.com/2018/04/menstimulus-matematika-logis-pada-anak.html?m=1

Saji Edisi 411-Tahun XIV/2 - 15 Mei 2018

Pengalaman pribadi



15 komentar:

  1. Wah, ini artikel yg mamak2 banget. Ada resepnya, ada soal mendidik anaknya. Komplit dahh 😁😁 Ide yg bagus mengajari anak ya sambil belajar hal baru. Sukses Bu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbk sudah mampir ke blogku hehe. Iya mbk, ternyata saat mengajak anak - anak melakukan sesuatu bisa juga sambil belajar.

      Hapus
  2. Mantap niih. Udah layak jual masakan masakan mbak linda. Memasak dengan hati. Apalagi sambil ngajarin anak anak dengan pengertian matematika sederhana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, trims mas, ini baru belajar membuat. Dan mengajak keponakan sembari ajak - ajak berhitung matematika sederhana.

      Hapus
  3. Nyam nyam malah kepengen nastarnya.. males utak atik matematika nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, sambil nyicip nastar sambil dihitung mbk kalau anak kecil langsung sibuk menghitung. Kalau kita sibuk mencicip hehe

      Hapus
  4. Ini yang namanya bikin kue sambil.belajar bisnis ngitung semua adonan biar tahu hasil akhirnya bisa dapat berapa jumlah produksinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mas terima kasih sudah mampir ke blog saya, iya mas biar anak suka matematika cara sederhananya ya membuat kue bisa meninbang dan menghitung. Baru deh tinggal memakannya.

      Hapus
  5. Keren banget ya stimulasinya belajar masak sekaligus belajar berhitung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbk, ini sederhana kok mbk karena bahannya ada di rumah dan ponakan juga keaktifannya tersalurkan lewat buletin nastar dan menghitung hehe.

      Hapus
  6. Masak dan edukasi anak, cocok banget. Bisa diterapkan di ilmu pernikahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tempat Makan Romantis, hihi iya nih bisa jadi bekal saat pengasuhan anak kelak. Semiga manfaat ya.

      Hapus
  7. Waw keren Mbak. Jadi anak-anak selain diajak bekerjasama di dapur, diajari juga untuk berhitung. Mantaaaap :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbk Desy, ya sesekali diajak ke dapur mengasyikkan, seperti buat nastar. Tapi dapur jadi uwow juga haha..siap bersihin.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.

Rumpu Rampe

Rumpu rampe khas NTT Indonesia memang negara yang kaya baik secara geografis atau pun populasi. Terletak di antara dua benua dan dua samuder...

Popular Posts