Sudah lama sekali saya ingin bisa menjahit. Karena selama ini hanya bisa menjahit dengan tangan itupun alakadarnya. Terkadang hanya sekadar menjahit ujung mukena yang lepas benangnya. Hari ini dijahit eh besok lepas lagi. Rupanya saya menjahit tidak dengan model tindas jadi benangnya mudah lepas lagi.
Nah, sejak bergabung di Rumah Belajar Jahit Ibu Profesional Lampung, pelan-pelan keterampilan menjahit saya bertambah secara perlahan. Apalagi di rumbel diajarin dari hal sederhana. Sampai saya minta dibelikan mesin jahit portabel demi mengasah keterampilan.
Sudah ada tas panjang, tas belanja, celemek, mukena, gamis yang berhasil saya jahit. Rasanya senang bisa memakai barang hasil jahitan tangan sendiri.
Dari awalnya yang ga ngerti banget soal dunia jahit dan mesin, jadi paham. Cara memasang benang, mengganti benang, memindah ukuran jahitan, dan merawat mesin jahit secara sederhana. Ternyata mengasyikkan juga.
Rumbel Jahit kadang sengaja memberi tantangan setiap periode tertentu. Seperti memanfaatkan kain perca. Seperti kita ketahui limbah kain juga berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Sisa-sisa pembuatan pakaian, seprei dan lainnya ternyata menimbulkan masalah baru. Kain dari bahan serat sintetis sulit untuk didaur ulang sehingga menambah masalah pencemaran.
Maka tantangan memanfaatkan perca bagai sebuah pintu terang yang bisa mengurangi penumpukan perca di pembuangan sampah. Meski dari hal kecil dan dari diri sendiri, semoga banyak yang akhirnya tergerak untuk lebih sadar dan memperhatikan lingkungan tempat tinggal. Bumi hanya satu tak ada ganti, jadi yuk disayangi dan dijaga dengan sebaik-baiknya.
Memasuki dunia perca ternyata menantang sekali. Membayangkan ukuran kain tak beraturan dan penuh warna mendorong saya untuk berpikir kreatif mau dibuat apa perca ini?
Apakah teman-teman ada yang suka jahit juga? Percanya dibawa kemana? Eit, jangan dibuang ya, disimpan dulu siapa tahu ada yang membutuhkan. Seperti saya, saat dapat tantangan kreasi perca di #challengerumbeljahitseptemberceria @ibuprofesionallampung langsung ubek-ubek perca yang dikasi tetangga.
Setelah melihat lebar perca, lanjut belanja ide dengan memandang barang di dapur. Kira-kira apa yang dibutuhkan? Dan...AHA ada sebuah coaster pemberian saudara yang bisa di ATM. Hanya beda bahan.
Yuk mari kita bermain dengan perca. Siapkan alat tempurnya ya. Gampil lo cara membuatnya. Yuk disimpan mungkin suatu hari bisa bermanfaat. Tutorial Membuat Coaster dari Perca
Bahan:
1. Perca beda warna, potong 11cm x 11cm
2. Lapisan dalam bisa dari plastik tebal, kotak bekas susu uht ( saya pakai kain keras bekas) ukuran 11 cm x 11 cm
Alat yang disiapkan:
1. Gunting
2. Benang
3. Meteran atau mistar
4. Jarum jika jahit tangan ( saya jahit mesin)
Cara Membuat:
1. Satukan kedua kain perca bagian bagus bertemu dengan bagian bagus.
2. Jahit keliling di ketiga sisi saja. Satu sisi lagi akan digunakan untuk membalik perca.
3. Balikkan kain perca
4. Masukkan isi (kain keras), dan lipat rapi bagian yang belum dijahit.
5. Setrika agar rapi dan memudahkan menjahit
6. Jahit kelilingnya
7. Selesai, coaster siap digunakan
Coaster atau tatakan gelas ini bisa digunakan sehari-hari dan bisa dicuci juga. Berkreasi dengan sesuatu tak harus mencari bahan yang mahal. Perca juga bisa dimanfaatkan daripada dibuang yang justru menimbulkan pencemaran lingkungan. Yuk jahit coastermu sendiri teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.