Selasa, 21 Juli 2020

Nuansa Hati di Kelas Bunda Cekatan Batch1


Assalamualaikum,

Alhamdulillah, itu adalah sebuah kata yang selalu saya getarkan dalam setiap menyelesaikan sebuah proses baik belajar maupun aktivitas. Diiringi cuaca yang cerah, semburat kuning mentari menerobos disela-sela jemuran di belakang rumah. Inilah Nuansa Hati saat mengikuti Kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional.

"Lin, selamat ya sudah wisuda, semoga selalu sukses."

Pesan itu terbaca saat saya membuka  WhatsAp dari seorang Oma yang baik hati dan ramah. Ini tetangga dekat rumah.

"Terima kasih, Oma."

Saya aminkan doa baiknya. Selanjutnya Oma bertanya apa itu IIP. Yang saya jelaskan bahwa IIP adalah sebuah komunitas ,tempat belajar secara online untuk yang ingin meningkatkan kapasitas diri. Omapun paham dan mendukung.

Aku wisuda

Rasanya bersyukur sekali setelah penantian panjang ternyata akhirnya IIP membuka kelas Bunda Cekatan. Hati ini bertanya, apa saya mampu menjalani tahapannya? Apalagi materi langsung disampaikan secara live oleh gurunda tercinta Septi Peni Wulandani melalui platform Facebook. 

You know, jam 8 malam tuh kadang mata sudah mau merem saja. Jadi kadang saya menyimak materi sembari bersandar di tembok dengan alas bantal ditemani suami. Biar ga ketiduran wk wk.

Hai..Hai..ini adalah tantangan. Hayo terapkan rumus cancel-cancel go away..

Berbekal dukungan suami, keluarga besar dan kebersamaan di Bunda Cekatan 1, maka saya bulatkan tekad baja untuk ikut bergabung sekaligus mengemban amanah sebagai kepala tim di Hima IIP Lampung.

Yea..akhirnya rombongan siap berangkat berpetualang di hutan belantara lebat, beristirahat di tepi danau, membuat api unggun bersama. Berpesta di kebun apel, sampai harus berpuasa laku agar bermetamorfosis dengan sempurna.

Di Kelas Bunda Cekatan juga saya dipaksa membuat peta belajar yang berisi topik utama dan cabangnya. Topik utama saya adalah hidup lebih hijau dengan makanan sehat, kebutuhan kebersihan alami, juga menulis. Lebih seru lagi saat diminta puasa dari hal yang tak produktif agar jadi produktif. Saya berhasil menjahit, membuat dan meminum jus secara rutin juga menyelesaikan tantangan 30 hari tanpa bolong. Bahagia rasanya saat Lampung bisa lulus 25 orang, alhamdulillah.

Pendukung utama adalah keluarga

Semua untuk siapa? Tentu saja untuk kepentingan diri saya dalam rangka mengemban amanah di rumah. Kurang lebih 8 pekan menjalani setiap tahapan, jurnal juga selalu setor. Ini sebagai bentuk tanggungjawab saya sebagai orang yang sedang belajar. Mengikat ilmu dengan tulisan dan mempraktikkan.

Bunda Cekatan menjadi tempat untuk belajar fokus memilah-memilih dalam menetapkan skala prioritas yang ingin dicapai. Setiap orang berbeda dan unik, jadi percaya diri dengan yang dipilih adalah sebuah kunci. Agar tidak tergoda banyaknya hal menarik di luar sana maka fokuslah dengan pilihanmu.

Bagaimana Videoku? 

Seperti biasa bahwa setelah kuliah selesai selalu ada kejutan di IIP. Nah kali ini setiap regiobal diminta membuat video selebrasi yang dikerjakan secara keroyokan alias bersama. Hemm ini menarik dan membuat para emak otomatis heboh mengeluarkan ide.

Bunda Cekatan IIP Lampung terdiri dari 25 mahasiswa. Dengan jatah video maksimal 5 menit, per mahasiswa dapat jatah video 12 detik saja. Ga cukup maak...

Begitulah serunya diskusi soal video. Dengan konsep sebelum dan sesudah akhirnya teman-teman syuting dengan versi bebas. Asal video bentuk landscape, ternyata ada juga yang videonya ga landscape haha..tapi ga papa diterima saja mengingat saat syuting sudah seperti artis, sayang kalau ditolak.

Konsep video saya adalah sedang merapikan tanaman hias di halaman dan akan dipindah jadi tanaman indoor dengan pot rangkap. Wajah saya ga diekspose biar misterius haha. Suami berperan penting mensukseskan video saya. Pagi hari ambil video sekali beres.

Tahap selanjutnya bingung cari background, soalnya malam hari dan tembok di rumah pada keropos. Ide berlanjut dengan memilih syuting dilatarbelakangi gorden ruang tamu. Ganti baju, pakai selendang tapis ciri khas Lampung, pinjam toga suami dan saya berbalik arah sambil memegang tali toga. Adegan terakhir ditutup dengan lompatan kecil dan saya menunjukkan gambar kupu-kupu. Ini perlu 3 kali take video dan edit dibantu suami alhamdulillah.

Video dikumpulkan ke Mbak Evi Wiliyanti dan diedit oleh Mbak Novita Ratna Dewi. Terima kasih mbak keten videonya. Yuk lihat videonya.
https://youtu.be/Jhv5TVvYuKc

Akhirnya, bahagia dan syukurlah yang terus mengalir untuk diucapkan. Perkuliahan ini sukses berkah izin Allah, dukungan suami tercinta. Gurunda Septi Peni Wulandani, Pak Dodik Maryanto, Teh Chika, Mak Ika Pratidina, Tim Buncek, Kakahima seluruh regional, teman-teman pengurus Hima IIP Lampung dan teman-teman Bunda Cekatan Batch 1 Regional Lampung.

Semua luar biasa. Yuk teman-teman Bunda Cekatan kita lanjut dong petualangan ini ke tahap Bunda Produktif Batch 1. Kita akan bertemu di kota? Di lapangan? Atau di mana ya? Oww penasaran kan...

Tunggu cerita saya selanjutnya ya, sampai jumpa dan tetap jaga kesehatan. Ingat kalau tak perlu lebih baik di rumsh saja.

Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.

Rumpu Rampe

Rumpu rampe khas NTT Indonesia memang negara yang kaya baik secara geografis atau pun populasi. Terletak di antara dua benua dan dua samuder...

Popular Posts