Assalamualaikum,
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang senantiasa memberikan rahmat sehat juga iman. Juni yang basah diiringi hujan setiap hari. Tumbuhan berseri, seperti saat kupu-kupu cantik bertemu nektar bunga nan menggoda.
Di sudut kamar kupu-kupu menyimak pelajaran dari gurunda. Malam itu menyampaikan materi pekan kelima sekaligus menjawab kegalauan mentor mentee di program mentorship. Pekan kelima yang penuh arti di kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional.
Bu Septi dengan senyum terkembang seakan memberikan energi kepada semua kupu-kupu yang beterbangan di jagat maya. Haus menimba ilmu mendekat mesra pada sang guru.
Pekan kelima adalah saat semua merayakan False Celebration dan 360° atau disebut peer to peer feedback
"Duh apa sih yang dimaksud False Celebration?".
False Celebration adalah sebuah proses untuk mengenal hambatan yang ada dalam perjalanan mentoring selama 4 pekan yang sudah dijalani. Sedangkan peer to peer feedback adalah wadah bagi para peserta dalam program mentorship untuk saling sharing perasaan saat mengikutinya.
Dimulai dengan melihat tujuan yang dipilih dan dicek ulang apakah sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan.
Pekan kelima ini kupu-kupu cantik harus mau jujur pada pencapaian diri sendiri. Mencari kendala yang mengganggu, merenung sejenak, mencari feedback, berdiskusi bersama mentor atau mentee dan merevisi jika memang diperlukan. Lalu ambil langkah baru dan rayakan False Celebration dengan gembira.
Di pekan kelima ini saya secara jujur mengakui ada kendala dan merevisi rencana yang pernah saya tuliskan. Hal ini karena time manajemen saya yang sedikit berantakan, ditambah keyboard netbook yang rusak alhasil itu benar-benar menurunkan mood saya untuk menulis.
Maka, dalam kesempatan ini saya harus realistis dan menyesuaikan target rencana dengan realita yang ada.
Revisiku |
Harapan saya tujuan menulis buku bisa tetap terlaksana tahun ini walau mundur waktunya. Harus berusaha membangun komitmen kuat seperti awal lagi. Mentor memberikan dukungan dan semangat bahwa jika memang perlu revisi lakukan saja agar proyek tetap bisa terlaksana dengan bahagia.
Sebagai mentor saya juga memberi semangat pada kedua mentee saya yang juga merevisi perencanaannya disesuaikan kondisi yang ada. Satu mentee merevisi untuk tidak selalu mendokumentasikan hasil masakan dengan foto karena edit foto dan persiapan butuh waktu yang tidak sebentar. Hanya saya arahkan untuk banyak praktik sesuai daftar yang pernah ditulis sehingga progresnya nyata tidak melebar kemana-mana.
Mentee lain masih berusaha untuk menjalankan rencana terkait mengenal bumbu dasar dan menu sehat sederhana. Namun karena baru pindah rumah sehingga belum bisa banyak praktik.
Rasanya memang lega luar biasa. Dalam setiap proses belajar semua dituntut untuk sadar dan mengerti apa kendala yang menghadang dan bagaimana harus bersikap. Belajar memang sepanjang hayat dikandung badan. Belajar bukan sekadar ikut, duduk, diam, menulis, dan selesai.
Hai, Linda semangat terus ya. Bersiap terbang bersama teman-teman yang lainnya. Semoga tujuan yang ditulis bisa terlaksana aamiin.
Wassalamualaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.