Sabtu, 22 Februari 2020

Caraku Berpartisipasi Mengurangi Sampah


Assalamualaikum,

Kemarin adalah hari yang penuh sejarah, tepatnya tanggal 21 Februari yang diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional. Menilik sejarahnya, pemilihan tanggal 21 Februari bukan tanpa alasan, tapi tanggal tersebut menjadi saksi sejarah dari perihnya fenomena tumpukan sampah yang ada di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat 2005 lalu.

TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat memakan korban 100 jiwa akibat ledakan gas metana yang berasal dari gunung sampah. Sungguh memprihatinkan bukan? Di tengah kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan, ternyata perilaku manusia dalam mengelola sisa hasil konsumsi masih meninggalkan pekerjaan rumah yang tak mudah. Merugikan alam dan makhluk lainnya.

Akibat peristiwa tragedi TPA Leuwigajah tersebut ada sebagian masyarakat yang merasa tergerak untuk lebih peduli terhadap lingkungan terutama masalah sisa konsumsi.

Seiring gaya hidup yang serba instan, banyak barang konsumsi yang mengalami perubahan dalam pengemasan. Dan salah satunya dibungkus dengan plastik.

Lalu apa yang bisa aku lakukan untuk ikut berpartisipasi menyelamatkan bumi? Yuk ikuti catatan portofolioku untuk hidup lebih ramah lingkungan.

1. Membawa Botol Minum Sendiri
Saat bepergian, aku selalu berusaha membawa botol minum atau termos air sendiri. Ya, paling tidak aku sudah ikut meminimalkan penggunaan air dalam kemasan.

Lebih nyaman bawabotol sendiri
2. Membawa Bekal Makan
Nah untuk suami yang bekerja, aku membawakan bekal dengan menggunakan rantang atau wadah plastik foodgrade. Makanan hasil olahan sendiri insyaaAllah lebih sehat, higenis  dan minim sampah.

3. Membawa Kantong Belanja
Berbelanja adalah saat yang menyenangkan bagiku, apalagi saat ke pasar tradisional. Emm surga aneka sayuran dan beragam rempah. Untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, aku sengaja menjahit kantong belanja dan membawa tas kain untuk ke pasar. Ini juga sebagai upaya mencegah bertambahnya plastik yang masuk ke rumah. Sst ini jahitan sendiri lo hehe.

Berbelanja dengan kantong belanja

4. Mengganti Tisu dengan Kain
Aku sengaja memanfaatkan jilbab katun lawas dibuat tisu kain. Jadi saat kotor tinggal dicuci saja, seperti zaman nenek dulu. Tak perlu lagi beli tisu setiap bulan Alhamdulillah.

Tisu kain
5. Memilah Sampah
Aktivitas di rumah tidak terlepas dengan yang namanya sampah. Maka setelah sampah terpaksa masuk ke rumah, aku dan suami mulai memilah berdasarkan sampah organik, anorganik. Sampah organik kemudian diolah menjadi kompos melalui metode takakura. Anorganik disalurkan pada yang bisa mengelolanya.

6. Menumbuhkan atau Regrow
Ini terkait dengan.manajemen dapur yaitu memanfaatkan sisa sayuran untuk ditumbuhkan kembali. Aku meregrow daun bawang juga biji alpukat. Senangnya saat biji yang ku rawat bisa tumbuh dan berdaun lebat.

Regrow biji alpukat
7. Mengompos
Sisa organik dari kegiatan memasak dapat dijadikan kompos yang bermanfaat. Saat ini di rumah sudah, dan sedang berlangsung pengomposan bahan organik dengan metode takakura. Cara ini praktis dan tidak menimbulkan bau air lindi. Di simpan di dapur jug aman.

Panen kompos dari takakura
Dok pribadi
8. Membuat Detergen dari Lerak
Mencuci dengan detergen memang wangi, tapi sejak paham bahwa detergen pabrikan mencemari lingkungan, sudah setahun saya beralih ke buah lerak.

Rasanya masih banyak hal yang bisa dituliskan, namun terkadang belum konsisten. Jadi aku cetitakan kegiatan rutin yang ku lakukan untuk berpartisipasi mengurangi sampah. Mulai dari diri sendiri dan saat ini.

Itu tadi caraku berpartisipasi dalam.mengurangi sampah. Semoga bumi tetap lestari. Yuk teman ceritakan juga apa partisipasimu? Salam hijau dari rimba.

Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.

Rumpu Rampe

Rumpu rampe khas NTT Indonesia memang negara yang kaya baik secara geografis atau pun populasi. Terletak di antara dua benua dan dua samuder...

Popular Posts