Kamis, 27 Februari 2020

Belajar Kearifan di Institut Bumi Langit


Assalamualaimum,

Halo apa kabar, bertemu Kamis manis penuh energi bak barisan kue lapis hehe. Sesuatu yang baru membuat semangat belajar meningkat. Seperti itulah rasa penasaran saya ketika nonton acara di televisi Laptop si Unyil yang mengulik tentang keberadaan Institut Bumi Langit Yogyakarta yang penuh inspiratif. Em rasanya tak salah jika menjadikannya masuk daftar yang ingin Slumuth Family  kunjungi. Berwisata sambil Belajar Kearifan di Institut Bumi Langit.

Keinginan tersebut tercapai saat bulan Maret 2019 tahun lalu. Wah hampir satu tahun, tapi belum sempat dituliskan. Akhirnya dengan ditemani sepupu suami, Slumuth Family menuju ke Bumi Langit. Eng ing eng..

Institut Bumi Langit terletak di Jalan Imogiri Mangunan km 3, Desa Giriharjo, Wukirsari, Kec. Imogiri, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Letaknya memang di antara perbukitan sebelum hutan pinus Mangunan.

Butuh waktu sekitar 30 menit dari rumah untuk sampai di Bumi Langit. Kami memilih berangkat jam 11.00 WIB dengan pertimbangan bisa menikmati kuliner serba organik di restoran Bumi Langit saat jam.makan siang.

Perjalanan terasa begitu spesial karena Maret tahun lalu kami berdua sedang memulai program kehamilan di RS Permata Hati Yogyakarta. Di antara menunggu  jadwal dokter, kami curi waktu membahagiakan diri agar tidak tegang dan stres saat protokol program dimulai.

Setiba di sana, kami disambut sebuah gapura bertuliskan Institut Bumi Langit dan tak jauh dari gapura tampak berjejer rumah Joglo beratap limas terbuat dari kayu. Suasana begitu asri dan tenang khas daerah pegunungan yang jauh dari hingar-bingar kota. Setelah memarkir kendaraan, kami langsung duduk menuju restoran untuk melepas lelah dan melihat-lihat menu yang ditawarkan. Oh iya, restoran ini juga pernah dikunjungi Presiden Obama lo.

Akhirnya sambil menunggu menu yang di pesan kami ikut program tour ke kebun ditemani pemandu dengan biaya per orang Rp 30.000,- Sambil mengikuti si Mbak duh maaf lupa namanya, kami melihat dengan seksama setiap sudut dari Bumi Langit. Rasanya sayang dilewatkan begitu saja.

Bumi Langit itu unik karena menggunakan sistem pertanian permakultur yang berarti segala hal yang dilakukan tujuannya mengembangkan sistem pertanian berdasarkan ekosistem alam. Bumi Langit dijalankan oleh Iskandar Woworuntu.

Pak Iskandar berprinsip bahwa manusia itu diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi, maka sudah seharusnya bersikap baik dengan memperlakukan alam dengan kearifan. Tidak merusak dan mengolah sesuai kontur tanah yang ada.

Tanaman sorghum
Kami mendengar dengan khusuk. Sesekali memotret tanaman di kebun yang kami lewati. Area pertama yang dikenalkan adalah kebun dengan beragam tanaman bermanfaat. Ada pepaya, bunga matahari, markisa, mulberry, alpukat, garut, sorghum, kenikir, singkong, kelapa dan banyak lagi.

Tanaman garut
Berlanjut ke sisi lain, yaitu kandang burung puyuh. Kolam ikan dengan bebek entok yang berenang. Ada juga sapi perah yang diambil susunya. Kotoran sapi dan feses manusia pun diolah di tempat khusus menjadi biodegester yang bisa dimanfaatkan menjadi gas untuk memasak.

Puyuh

Kandang sapi
Bumi Langit juga memiliki panel surya untuk mensupport kebutuhan listrik. Perjalanan berlanjut ke sebuah aula yang sering digunakan sebagai tempat pelatihan. Wah unik sekali, suasana tempo dulu dihadirkan dengan adanya lesung yang menjadi pusat perhatian pertama.

Aula
Asyik berkeliling tak terasa semua sudut penting pun sudah dilalui. Saya krmbali ke joglo utama yang juga berfungsi sebagai restoran.Sambil menunggu hidangantersaji di meja, saya menikmati segelas jus alpukat organik. Suami memilih teh kabocha, Mbak Fat memilih jus mulbery, dan Om Ukhlis menjatuhkan pilihannya pada es lemon mint tea.

Perlahan saya menimati jus alpukat yang disajikan, benar-benar fresh dan segar. Ini ada rasa gurih alpukat karena saya pesan tanpa tambahan gula. Untuk menu siang kami berempat memilih nasi cokelat, tempe organik dengan urap sayur. Ditemani ayam goreng kampung. Secara umum rasa masakan enak dan alami tanpa tambahan penyedap. Jadi gurihnya asli dari bahan yang diolah. Soal harga ramah di kantong dan sesuai.

Sumber foto instagram bumilangit.official
Di restoran bumi langit juga tersedia oleh-oleh yang siap dibawa pulang. Banyak ragamnya dan menarik, sampai bingung mrnentukan pilihan. Yang cinta sama roti ada juga rerotian yang terbuat dari tepung lokal dan ragi alami. Pokoknya sesuai selera masing-masing. Akhirnya sebungkus kripik sukun, kripik pisang, selai strawberry, dan sebotol vco sudah berpindah ke tas belanja yang saya bawa. Hari ini begitu penuh makna. Dolan, jajan, dan belanja.

Banyak hal yang dapat dipelajari saat mengunjungi Institut Bumi Langit. Seyogyanya kita selalu mencintai alam dan memperlakukan dengan baik karena ada hubungan timbal balik di antara keduanya. Bijak manusia memperlakukan alam, alam pun akan memberi kebaikan. Rasanya pantas kita belajar kearifan dari Institut Bumi Langit.

Nah teman, apa yang sudah dilakukan untuk mencintai alam? Yuk mulai sayangi lingkungan sekitar kita dulu. Salam hijau.

Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.

Rumpu Rampe

Rumpu rampe khas NTT Indonesia memang negara yang kaya baik secara geografis atau pun populasi. Terletak di antara dua benua dan dua samuder...

Popular Posts