Menjadi ulat cantik
Tahap telur menjadi sebuah perenungan mendalam bagi saya. Karena diminta menuliskan juga memilih ilmu yang akan dipelajari ketika memasuki gerbang hutan belantara.
Berjibaku dengan perubahan ritme pada New Chapter 2020 di komunitas, membuat segalanya mengalami perombakan. PBegitupun dengan kondisi regional saat ini. Dengan mengemban amanah sebagai Kahima IIP Lampung, merangkap jadi mahasiswi Buncek, saya harus bisa menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan tugas buncek juga harus beres tidak asal setor.
Saat berpetualang mengumpulkan telur hijau, merah dan orange, memaksa semua mahasiswa yang ikut begitu penuh semangat. Mendengar dongeng, berdiskusi, mengendapkan dan mengumpulkan tugas. Tak jarang di antara mendengarkan dongeng, saya tertidur dengan ponsel masih menyala. Akhir-akhir ini memang saya cepat rileks alias mengantuk hehe. Untungnya materi dan diskusi bisa didengarkan ulang.
Dan, saat mata terjaga ada juga pesan terbaca, "Mbak cara mengerjakan tugasnya gimana?"
Olala, kejutan luar biasa, melihat semangat teman-teman. Maka saya harus mengatur waktu kembali menyimak dan menjawab keesokan hari.
"Mbak, saya mau diskusi tentang tugas."
Saya pun membolehkan sambil belajar lebih dalam.
Tahap telur seperti strum yang mempengaruhi kabel kami. Hihi, rindu adanya tugas ya kan..
Jadi telur yang ada dierami dengan sungguh-sungguh sampai sekarang menetas jadi ulat cantik. Hii, jujurnya saya ga berani pegang ulat, geli dan merinding. Tapi demi menjelma menjadi kupu-kupu, maka saya harus bersiap jadi ulat dan mengembara mencari daun lezat bergizi sebagai bekal tahap berikutnya.
Yea, telurku menetas dan jadi ulat cantik. Hai, Linda bersiap ya mencari dan memilih daun bergizj. Lets go..
#AliranrasaLinda
#Aliranrasabuncek
#Buncekbatch1
#BundaCekatan
#IIP
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.