Sabtu, 27 Oktober 2018

Mental Orang Kaya dan Mental Orang Miskin



Apa yang terbersit di pikiran Anda saat mendengar kata kaya? Sebagian tentu menjawab, kaya itu tak jauh dari hidup memiliki banyak uang, rumah besar, mobil banyak. Benarkah demikian?

Sebenarnya bukanlah demikian. Robert T Kiyosaki mengatakan " bahwa orang disebut kaya kalau mulai besok dia berani berhenti bekerja, karena sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar dibandingkan biaya hidupnya."

Lalu mengapa ada orang dikatakan kaya dan miskin? Sebenarnya menjadi kaya atau miskin erat hubungannya dengan mindset yang dijalani terutama berkaitan dengan gaya hidup.

Menurut Dr. Ibrahim Elfiky di dalam beberapa buku motivasinya mengatakan, " mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali - kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuar dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama."

Sesungguhnya Allah hanya memberikan kekayaan  dan kecukupan kepada hamba - hamba-Nya bukan kemiskinan.

Ternyata sering kali yang menciptakan kemiskinan adalah diri kita sendiri yang terbentuk melalui mindset kita dan gaya hidup.

Gaya hidup seseorang memengaruhi kondisi finansial. Orang sering merasa tak cukup dengan penghasilan yang diterima karena tidak mau memilih  dan memilah antara keinginan dan kebutuhan. Padahal dalam menangani penghasilan dibutuhkan kecerdasan finansial yang memiliki tujuan baik untuk masa depan.

Bedakan kebutuhan dan keinginan

Menurut Roslina Verauli, seorang psikolog menjelaskan, survei di Amerika Serikat menunjukkan, bahwa pegawai dengan penghasilan rendah justru banyak menghabiskan uangnya untuk membeli gadget. Artinya, semakin kecil gajinya, gadgetnya semakin bagus.

Roslina Verauli juga menambahkan bahwa penting bagi setiap orang untuk memiliki mental kaya.

Akan tetapi bagaimana hal itu dapat diterapkan jika kita belum kaya? Tentu saja bisa, caranya dengan melatih mental dan merubah mindset seperti orang kaya, perbuatan, perkataan,pemikiran kita yang akan mengantarkan kita menuju posisi orang kaya sesungguhnya.

Mindset erat kaitannya dengan cara berpikir kita secara terus menerus yang terproyeksi pada kehidupan. Setiap pikiran adalah doa dan nasib kita adalah proyeksi pikiran kita. Maka kata Nasrullah dalam bukunya Rahasia Magnet Rezeki, menjalani hidup yang ada harus terus bersikap Positive Thinking, Positive Feeling, dan Positive Motivation

Jadi berhubungan dengan mindset, Anda termasuk memiliki mental orang kaya atau mental orang miskin? Mari cari tahu jawabannya.


Tiga ciri mental orang kaya

Bijak memakai uang

Orang yang bisa membedakan keinginan dan kebutuhan termasuk dalam mental orang kaya. Ia akan menjadi pribadi yang pandai memilih mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Dia mengeluarkan uang benar - benar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bukan sekedar memenuhi gaya hidup dan nafsu mengikuti selera.

Tak silau pencitraan

Apa yang ditangkap oleh pandangan mata dapat dikontrol dengan baik. Sehingga ketika melihat diskon bertaburan, pakaian bermerk, sepatu keren, atau tas elegan yang dipajang dengan begitu menggoda di etalase, tetap bisa menahan diri. Wah, mental orang kaya sudah dimiliki.

Sibuk mencari peluang

Orang yang memiliki mental kaya, terus berpikir keras untuk mendapatkan pendapatan pasif dengan cara berinvestasi. Apa yang diinvestasikan akan menghasilkan uang tanpa harus sibuk hadir dan bekerja sesuai jam kerja. Orang bermental kaya juga tidak sibuk untuk tampil mewah dalam kehidupan sehari - hari.

Mereka sibuk membangun aset. Bagi orang bermental kaya, skill & passion menjadi aset berharga dan terus diasah dengan banyak belajar. Orang bermental kaya lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menambah pengetahuan dengan membaca buku yang berhubungan dengan bisnis yang dijalaninya. Mereka menunda kesenangan untuk berinvestasi secara konsisten dan sabar.

Seperti Lo Kheng Hong yang memulai membangun aset dari investasi saham skala kecil sampai berhasil sukses seperti sekarang bahkan dijuluki Warrentnya Indonesia. Walau memiliki nilai investasi besar, Hong tetap bergaya hidup sederhana dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan duduk di taman membaca koran dan buku.

Ingat almarhum Bob Sadino? Pengusaha sukses yang tidak memiliki tanggungan hutang alias nol. Penampilannya sehari - hari hanya memakai celana pendek dan kemeja pendek. Bahkan sempat dikira orang tidak pernah ganti. Padahal memang pakaiannya dijahit dengan warna, dan model yang sama. Tapi penampilannya tidak mengubah personal brandingnya yang sudah terbangun kuat sebagai pengusaha sukses tanpa memiliki kewajiban pada bank. Bob Sadino pandai membaca peluang, berpikir out of the box. Saat orang lain masih menjual telur biasa, Bob Sadino mulai menjual telur ayam ras. Ini sebagai gambaran.


Empat ciri mental orang miskin

Tidak dewasa dalam membelanjakan uang

Maksudnya bahwa orang dengan mental miskin masih sering mengeluarkan dan membelanjakan uangnya berdasarkan keinginan semata, bukan karena kebutuhan. Lihat barang A menarik beli, lihat barang B lucu beli, lihat barang C sedang trend beli juga. Akibatnya tentu saja besar pasak dari tiang, dan orang tersebut tidak akan pernah bisa menabung.

Penggunaan uang sebagai pencitraan

Orang dengan mental miskin ingin selalu menjadi pusat perhatian,terlihat glamour, update, dan gaya. Padahal kemampuannya belum sampai pada tahap tersebut. Sehingga menyiksa kondisi finansial dan mentalnya. Selalu mencari berbagai cara untuk dapat memenuhi hasrat mengikuti hawa nafsunya tanpa berpikir panjang.

Sok bergaya mewah

Orang bermental miskin ingin terlihat banyak uang dengan memakai kendaraan mewah, perhiasan, pakaian branded, sepatu branded, padahal itu semua dibeli dengan cara berhutang atau meminjam pada saudara atau teman.

Dok.pribadi

Gengsi


Rasa gengsi jika tidak terlihat keren, tidak gaya, atau ketinggalan zaman, akhirnya sampai rela membeli barang - barang yang tidak sesuai. Maka jika ingin keluar dari bagan mental orang miskin,hal pertama yang dilakukan adalah membuang gengsi jauh - jauh. Karena rasa gengsi hanya akan menyengsarakan diri sendiri.

Dalam mengelola finansial, mental orang kaya dan mental orang miskin memiliki perbedaan pandangan. Seperti berikut.

Contoh cash flow

Dari kedua cash flow itu terlihat jika mental orang kaya akan menunaikan hak Allah terlebih dahulu baru disusul yang lain. Sedangkan mental orang miskin sebaliknya, dia justru mendahulukan pemenuhan hak untuk dirinya sendiri, baru disusul yang lainnya.

Kita bisa memulai membangun mental orang kaya dengan melatih dan mendidik diri mulai dari hal sederhana. Misal setelah memenuhi hak pada Allah, biasakan untuk berbagi membahagiakan orang lain dari hal yang kita bisa.

Roger Hamilton Sang Sosial Entrepreneur, Ia meneliti bahwa dari 38 orang terkaya di dunia, ternyata mereka memiliki habbit yang khas. Mereka bukan sekedar rajin berikhtiar tetapi mereka punya rahasia rezeki berlimpah, yakni senang berbagi kepada orang lain ( berjiwa sosial tinggi ). Kita pun bisa mulai melakukannya dari hal sederhana di sekitar kita.

Contoh, saat mengadakan kopdar komunitas. Diminta semua untuk membawa potluck dan air minum dalam botol sendiri. Tapi yang sering terjadi, tidak semua orang datang membawa potluck. Dengan berbagai alasan. Padahal jika kita memiliki mental orang kaya, tidak ada alasan untuk tidak membawa potluck. Saat repot membuatnya, kita bisa membelinya. Tidak sempat membeli kita bisa memesan secara online, yang penting tujuan berbagi dengan bahagia terlaksana.

Tapi sekali lagi, merubah mindset dan  bermental seperti orang kaya memang tidak mudah. Butuh pembiasaan dan latihan secara konsisten agar hati menjadi terbuka.

Maka untuk mempersiapkan kehidupan finansial yang lebih baik di masa depan, kita perlu mulai dari sekarang untuk meningkatkan kecerdasan dalam mengelola finansial. Banyak berlatih, membaca, dan belajar dari tokoh - tokoh yang memiliki nilai keteladanan. Seperti para sahabat nabi.

Umar bin Khatab

Kekayaan Umar bin Khattab ra, dalam sebuah buku Fiqih Ekonomi Umar karya Dr. Jaribah disebutkan bahwa Umar bin Khattab mewariskan 70.000 ladang properti, ladang pertanian seharga masing - masing Rp 160 jut, dengan total kurang lebih Rp 11,2 triliun.

Cash flow per bulan dari propertinya bahkan mencapai Rp 233 miliar per bulan. Penghasilan yang luar biasa. Nah .pertanyaannya jika kita mendapatkan penghasilan tersebut, apa yang kita lakukan? Foya - foya, jalan - jalan keliling dunia. Tapi seorang Umar bin Khattab ra berbeda. Dengan kekayaan seperti itu .memakan dengan dua lauk sudah berlebihan, dua baju juga terlalu berlebihan. Beliau hidup sederhana karena sudah masuk pada konsep tertinggi yaitu semua rezeki yang diberikan Allah digunakan untuk berjuang di jalan Allah.

Utsman bin Affan

Utsman memiliki simpanan 151 ribu dinar ditambah 1.000 dirham kurang lebih Rp 300 miliar. Kemudian, Ia juga mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar beberapa gunung, beberapa sumur senilai Rp 400 miliar.

Utsman dikenal sebagai orang yang paling dermawan. Satu hal yang sangat menonjol pada diri sahabat dan khalifah di masa Islam. Sekaya apa pun, mereka tidak pernah terikat oleh harta. Itulah mental orang kaya yang sesungguhnya.


Sumber foto adisumoharjo.com

Jadi kekayaan sesungguhnya adalah kekayaan hati, bukan materi.
Para sahabat diberi rezeki yang begitu berlimpah tapi hanya sampai tangan, tidak sampai di hati. Sehingga ketika diminta atau pun tidak, mereka serahkan untuk kepentingan Islam dengan rasa ikhlas dan niat mencari ridho Allah semata.

Yuk kita rubah mindset yang lama dan mulai menggantinya dengan mindset baru.  Miliki mental orang kaya. Mari biasakan diri untuk berbagi.

Sumber Referensi

https://www.google.co.id/amp/s/m.viva.co.id/amp/arsip/541768-membedakan-mental-si-kaya-dan-si-miskin

https://solusik.com/cara-mengatasi-kemiskinan-indonesia/

Materi Game Level 8, Kelas Bunda Sayang Batch 3, Institut Ibu Profesional

Nasrullah, Rahasia Magnet Rezeki, Menarik Rezeki Dahsyat Dengan Cara Allah, Elexmedia Komputindo, Kompas Gramedia, 2014

Review Game Level 8, Bunda Sayang 3, Institut Ibu Profesional































31 komentar:

  1. aku fokus ke orang miskin gengsi,
    bener banget ini, kebanyakan orang miskin malah gengsi mbak.

    sukak sama info blog ini :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Nov, semoga kita bisa bersikap dan bermental kaya terus kaya beneran aamiin. Ayo mulai investasi atau nabung.

      Hapus
  2. Aku ingin meniru mental orang kaya aja ah. mulai action berinvestasi. biar masa depan cerah. dan bisa traveling kemana-mana. informasinya menarik banget. inspiratif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mas, nah gimana kalau mulai action meniru Pak Hong hihi..itu investasi dari hal kecil.

      Hapus
  3. Aku mau melatih diri bermental kaya. Dan semoga bisa semakin cepet jadi orang kaya. Aamiin ya Rabb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ayo dimulai..semoga bisa seperti Umar atau Usman. Itu luar biasa ya..dua tokoh itu bermental kaya.

      Hapus
  4. Keseringan beli barang bukan karena kebutuhan. Jadi terkadang barang tersebut akhirnya gak terpakai. Buang2 uang. ������
    Hempas mental miskin. Hush hush sanaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya juga ya hihi..terkadang barangnya ga terlalu dibutuhkan. Sip huss buang mental miskin ..semangat

      Hapus
  5. Teeima kasih sharingnya Mbk, bermental.kaya yang berbagi ini tidak banyak ya. Padahal kalau banyak yang berbagi gak akan banyak kriminalitas hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbk, seandainya banyak orang bermental kaya tentu ga ada tuh orang merasa kurang jadi aman ya.

      Hapus
  6. mantab sharingnya.. bisa menjadi inspirasi untuk merefleksikan diri termasuk manakah diriku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mas..sama dengan saya, masuk mana diriku. Semoga kita masuk yang bermental kaya aja .

      Hapus
  7. Waduh infonya mantab betuull. ���� jadi sebagai self reminder. Keren mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bermanfaat dan jadi pengingat bagi saya juga. Bahwa mental orang kaya dan mental orang midkin adalah pilihan.

      Hapus
  8. Wahhh aku jadi inget semasa kuliah 😂😂 semoga kita bisa lebih bijak menggunakan uang ya Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbk..semoga kita membelanjakan uang karena kebutuhan ya..bukan keinginan. Yuk kekep dompet dengan bijak.

      Hapus
  9. Tulisan yang lengkap mbak. Dipaparkan tentang mindset uang mental miskin kaya dari berbagai sudut pandang, termausk dari sisi agama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak, semoga tulisan saya yang baru belajar ini bermanfaat. Pengingat diri saya jugacsecara pribadi.

      Hapus
  10. Balasan
    1. Hihi..siap mbk. Pilih mental orang kaya biar bisa cerdas mengatur finansial untuk masa depan.

      Hapus
  11. Beda mental orang miskin dan mental orang kaya, noted banget.
    Kekayaan sesungguhnya adalah kekayaan hati, bukan materi.
    Makjleb bgt. Trimakasih ilmunya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga mbk sudah berkunjung. Itu ilmunya sahabat nabi mbak yang saya tuliskan sebagai pengingat diri dan semoga manfaat.

      Hapus
  12. Balasan
    1. Yuhu..setuju mbk, saya juga pilih mental orang kaya. Biar bijak membuat perencanaan keuangan.

      Hapus
  13. Terima kasih reminder-nya Mba Linda. Bedakan kebutuhan dan keinginan, mental kaya vs mental miskin, dan berbagi untuk sesama. Bahkan membawa potluck pun termasuk bermental kaya ya Mbaa. Insya Allah mau rajin bawa potluck kl ada kopdar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga sudah berkunjung Mbak Nika. Wah, asyik ada yang mau rajin bawa potluck..yes mental orang kaya hehe.

      Hapus
  14. Lebih jelas lagi ciri orang bermental kaya dan ciri orang bermental miskin. Keputusan ada di tangan kita sendiri ya mbak. Mau masuk golongan yang mana. Butuh mental yang kuat, bersih hati dan niat karena Allah.

    BalasHapus
  15. Nice jadi pengingat banget untuk diri sendiri, seringnya melihat orang sekitar yang melakukan gaya hidup hedonisme demi pengakuan publik, tetapi setelah itu penghasilan ngedrop dan hutang dimana-mana sisa ngikutin gaya hidupnya, beberapa ada yg sampai butuh penanganan psikiater, sedih

    BalasHapus
  16. Benerin mental ish keren bener 😍
    Bahasanya renyak banget mba linda, enak bacanya 😍

    BalasHapus
  17. wahhh memang mengubah mindset agar tidak boros uang memang susah, tapi kalo tekad kuat pasti berhasil

    BalasHapus
  18. Terima kasih kak. Sangat memotivasi sekali🙏

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.

Rumpu Rampe

Rumpu rampe khas NTT Indonesia memang negara yang kaya baik secara geografis atau pun populasi. Terletak di antara dua benua dan dua samuder...

Popular Posts