Sabtu, 08 September 2018

Sang Penakluk Konstantinopel



Assalamualaikum,

Halo teman, bertemu kembali dengan akhir pekan yang ceria. Puji syukur tentu karena masih diberi nikmat sehat dan menghirup udara kebebasan tanpa rasa ketakutan. Aman, damai berseri. Dan hari ini pun terlewati dengan begitu banyak hikmah yang dapat diambil. Ya, ini hari yang ke - 16 di tantangan 10 hari game level 10, kelas bunda sayang.

Melewati Sabtu dengan suasana basah, karena hujan yang mengguyur bumi, membasuh debu, menyiram pepohonan. Dan hari ini saat acara mengaji rutin, saya dapat tugas memberi tausiyah. Tapi ini tausiyah bukan yang kelas berat ya hehe.., tapi tausiyah sederhana dan boleh sambil bawa buku.

Dan sejak  beberapa hari yang lalu saya sudah sibuk mencari tema yang ringan dan pas dengan suasana. Ubek - ubek buku di rak besar, akhirnya pandangan tertumbuk pada sebuah buku tebal. Saya tarik, dan mulai membaca judulnya. Para Panglima Islam Penakluk Dunia. Tebal bukunya, dan saya mulai mencari tokoh utama yang ingin saya jadikan bahan tausiyah. Pilihan jatuh pada Panglima yang Genius Muhammad al Fatih.

Maka sesuai jadwal tadi siang, setelah urutan acara, tibalah giliran saya jeng..jeng...
Maka mulailah saya menceritakan kisah tentang Muhammad al  Fatih kepada teman - teman. Beliau merupakan putera dari Sultan Murad II dari nasab yang terpilih.

Menariknya saat jauh dari masa kehidupan Muhammad al Fatih, Rasulullah pernah bersabda bahwa

'' Sungguh, kalian akan menaklukkan Konstatinopel. Sungguh, sebaik-baik amir adalah amirnya dan sebaik - baik pasukan adalah pasukan itu.''
HR. Ahmad

Hadits ini sangat membekas, dan mereka pun berharap dalam hati meraih kemuliaan dari kabar gembira itu.

Adalah ibunda Muhammad al Fatih yang memiliki peranan dalam mencetak lahirnya seorang pemimpin besar. Dari buku Sentuhan Cinta Ibu, karya Muhammad Lili Nur Aulia.

'' Diceritakan bahwa semenjak Muhammad al Fatih lahir, ibunya sering membawa Muhammad al Fatih pergi ke luar istana dan berdiri di sebuah tebing, tebing itu menghadap ke arah Konstantinopel. Ibunya akan berkata, '' Wahai Anakku, di sana terdapat Kota Konstantinopel. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan oleh tentara Islam. Pemimpinnya ketika itu adalah sebaik - baik pemimpin dan tentaranya adalah sebaik - baik tentara. Ketahuilah Anakku, engkaulah orangnya.''

Merinding ketika saya menceritakan hal tersebut. MasyaAllah, betapa mustajab doa seorang ibu. Dan itu sudah terlihat sejak Muhammad al Fatih selalu menyertai ayahnya untuk berjuang dan saat itu usianya baru 13 tahun. Sampai ayahnya wafat dan Muhammad al Fatih memimpin kesultanan dalam usia 20 tahun.

Sampai kemudian Muhammad al Fatih memimpin untuk menuju Konstantinopel. Dengan syrategi yang luar biasa. Namun hatinya lembut meneladani Rasulullah. Sebelum menyerang, mengirim utusan untuk menghindari pertumpahan darah.

Namun ditolak dan terjadilah serangan sampai akhirnya Konstantinopel jatuh ke tangan umat muslim. Allahu Akbar. Itu menjadi catatan sejarah yang diingat dunia.

Dan ada satu sisi yang perlu digarisbawahi, bahwa dalam mendidik dan membesarkan seorang anak ibu memegang peranan penting. Dan doa seorang ibu begitu luar biasa.

Paksu yang saya saya beri cerita setelah Magrib juga merasa begitu takjub dengan kisah Pahlawan Islam Muhammad al Fatih dan setuju bahwa ibu memegang peranan penting bagi penentuan kualitas generasi selanjutnya.

Demikian cerita tantangan hari ke - 16 kelas bunda sayang. Sampai jumpa lagi.

Wassalamualaikum

Sumber Inspirasi

Muhammad Ali, Para Panglima Islam Penakluk Dunia, Ummul Quro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.

Rumpu Rampe

Rumpu rampe khas NTT Indonesia memang negara yang kaya baik secara geografis atau pun populasi. Terletak di antara dua benua dan dua samuder...

Popular Posts