Sabtu, 25 Agustus 2018
Sungai Yang Bersedih
Assalamualaikum,
Halo teman bertemu kembali dengan saya di perkuliahan kelas bunda sayang. Hari ini memasuki tantangan hari kedua di game level 10. Dan hari ini saya sebagai ibu seperti biasa mendongeng untuk Ahmad. Walau seharian berkegiatan di luar mengikuti Workshop Jurnalistik tentang sanitasi, energi tetap harus dijaga untuk menemani buah hati.
Sembari melakukan pijitan ringan dan lembut, ibu mulai mendongeng. Dongeng tentang sungai yang bersedih. Hehe, mentang - mentang baru dapat pengetahuan baru ltentang sanitasi, angsung dieksekusi dengan imajinasi membuat dongeng untuk Ahmad. Semoga Ahmad suka.
Suatu siang yang terik di sebuah pinggiran kota yang sibuk, terlihat sekumpulan burung sedang istirahat di pohon. Untuk berteduh. Tak jauh dari pohon itu, ada sebuah sungai yang mengalir membelah kota.
Hujan yang telah lama tak turun, membuat sungai surut dan airnya tak jernih lagi. Diantara burung - burung yang beristirahat, ada seekor burung kutilang bernama Tata, matanya mengantuk dan hampir saja terlelap.
Namun, tiba - tiba, sayup terdengar suara tangis yang memilukan. Tata pun tidak jadi tidur dan mulai terbang mencari sumber suara.
Akhirnya Tata tahu bahwx yang menangis adalah sungai yang terlihat kumuh dan keruh. Tata iba melihatnya.
'' Hai, sungai mengapa engkau menangis? Ada apa gerangan?''
Sungai yang didatangi Tata pun menjawab sambil mengusap air mata. '' Aku sedih Tata, aku merasa sedag sakit berat.''
'' Apanya yang sakit? '' Tata bertanya kembali.
'' Lihatlah badanku mulai menghitam, airku sangat tercemar. Banyak sampah yang begitu saja dilempar ke badanku, hiks..hiks..'' Sungai bertambah sedih.
Tata menghela napas turut merasa kasihan, tapi tak bisa berbuat banyak menolong. '' Seandainya manusia berperilaku baik dan sehat, harusnya sungai tidak akan merasa sakit dan menderita.'' Tata bergumam dalam hati,
'' Sungai, bersabarlah, suatu hari nanti akan ada manusia yang menyayangimu dan menjagamu. Sekarang lebih baik kita istirahat siang dulu agar tetap sehat.''
Ahmad mendengar sembari terkantuk - kantuk, saya kemudian memberikan penguatan pesan moral yang ada yaitu, manusia harus berbuat baik dan berperilaku hidup sehat agar lingkungan menjadi bersih.
Nah, demikian cerita pengalaman mendongeng hari kedua di tantangan 10 hari kelas bunda sayang. Semoga bermanfaat. Yuk biasakan hidup sehat, buang sampah pada tempatnya, cintai dan sayangi sungai.
Wassalamualaikum
Dongeng by Linda Dwihapsari
Terinspirasi dari workshop sanitasi, 25 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rumpu Rampe
Rumpu rampe khas NTT Indonesia memang negara yang kaya baik secara geografis atau pun populasi. Terletak di antara dua benua dan dua samuder...

Popular Posts
-
Assalamualaikum , Halo teman semua apa kabar? Akhir tahun kemarin liburan kemana? Liburan menjadi momen penting untuk mengeratkan bond...
-
Siapa yang tidak mengenal Indonesia? Negeri yang kaya akan rempah dan memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Beragam menu tradisional de...
-
Apa yang terbersit di pikiran Anda saat mendengar kata kaya? Sebagian tentu menjawab, kaya itu tak jauh dari hidup memiliki banyak uang,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.