Kamis, 12 Juli 2018

Berinvestasi Dengan Cerdas





Assalamualaikum,

Halo teman - teman apa kabar semuanya? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat. Alhamdulillah, ini hari yang cerah dan penuh semangat. Kamis yang manis untuk mulai merencanakan apa yang akan dilakukan saat weekend bersama keluarga tercinta. Karena merencanakan sesuatu dengan saling berdiskusi dalam family forum merupakan hal yang menyenangkan.

Ngomong - ngomong, hari ini sudah memasuki hari ke - 15 di tantangan 10 hari game level 8 Institut Ibu Profesional. Masih bercerita dan mengulik seputar cerdas finansial. Ini merupakan pembahasan yang menarik dan penuh strategi hehe. Bagaimana tidak? Dengan rejeki yang diterima maka sebagai manajer keluarga, saya harus mengatur banyak hal yang mendapat restu dari paksu. Ini bukanlah tugas yang mudah, ini luar biasa hehe.

Kemudian berkaitan dengan cerdas finansial, kali ini saya mau menceritakan tentang investasi. Investasi menurut Wikipedia memiliki arti menempatkan uang atau modal demi hasil atau bunga dengan cara membeli properti, emas, valas, saham, obligasi dan lain - lain. Atau dengan kata lain investasi merupakan membeli sesuatu dan diharapkan pada masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dari semula.

Tujuannya tentu saja untuk persiapan masa depan sedini mungkin melalui persiapan perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan saat ini.

Ada empat alasan orang berinvestasi :
1. Untuk kebutuhan masa depan ( misalm biaya pendidikan anak )
2. Untuk melindungi nilai aset yang dimiliki
3. Untuk menambah nilai aset ( misal membeli tanah, sawah, kebun )
4. Untuk mengatasi inflasi ( misal membeli emas )

Nah, lalu di Slumuth Family sudah melakukan investasi apa saja? Alhamdulillah diantara ikhtiar menabung untuk konsul dokter, kami sedikit - sedikit memulai berinvestasi. Dengan membeli sawah, kebun karet, juga tanah yang luasnya tidak seberapa. Tapi paling tidak di masa depan apa yang kami beli saat ini tentu akan membantu kelak di kemudian hari. Semua ini memang investasi jangka panjang.

Seperti kita ketahui, dengan makin bertambahnya populasi penduduk, tentu harga tanah makin mahal. Karena kebutuhan tempat tinggal juga meningkat. Sampai melihat fenomena mahalnya harga tanah dan rumah, pemerintah mengeluarkan program perumahan subsidi. Ini langkah yang patut diapresiasi.

Kemudian, makin banyaknya penduduk, kebutuhan makanan pokok berupa nasi makin meningkat, nasi berasal dari padi yang ditanam di sawah. Sedangkan jumlah sawah jauh berkurang dengan adanya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman. Ini tentu saja tak boleh dibiarkan. Maka pemerintah mengeluarkan peraturan melarang adanya alih fungsi lahan menjadi perumahan. Dapat dibayangkan untuk 10 - 15 tahun yang akan datang, sawah akan menjadi emas hijau yang jadi rebutan.



Sawah juga memberi pekerjaan kepada petani penggarap yang mendapat bagian dari bagi hasil. Mereka dapat bercocok tanam tanpa menyewa lahan tentunya dengan pembagian yang adil dan kekeluargaan sesuai prinsip Islam.

Kemudian kebun karet, Indonesia sempat menjadi pemasok getah karet terbesar nomor 2 di dunia dan harga per kg getah mentah sempat booming di harga Rp 17.000,-. Dengan usia produktif setiap pohon bisa mencapai 20 tahun. Ini menjadi investasi yang menarik dan menjanjikan. Tapi sekali lagi, keadaan mikro dan makro ekonomi selalu mengalami perubahan, persaingan pasar pun makin ketat. Alhasil harga getah karet jadi anjlok menjadi Rp 6.000,- per kg.


Walau anjlok tapi tentu tanah kebun terus mengalami kenaikan harga per meternya. Semua investasi yang dipilih ada di kampung halaman. Dengan pertimbangan yang menggarap adalah tetangga yang dikenal dan amanah. Juga ada keluarga yang mengawasi sehingga aman dan nyaman.

Yang terpenting saat kita menerapkan cerdas finansial adalah tetap mejalankan prinsip sesuai aturan agama. Hak Allah dikeluarkan, hak sosial disalurkan, hak untuk ditabung ya ditabung. Hanya memang semua dijalani dengan tidak kaku. Butuh keluwesan untuk mengatur pos - pos yang masuk prioritas dan yang bisa ditunda.

Maka mulai sekarang, yuk biasakan merencanakan dari hal kecil dan sederhana terlebih dahulu untuk membentuk kebiasaan yang baik. Demikian cerita tentang cerdas finansial di Slumuth Family. Cerdas finansial, hati senang hidup tentram dan nyaman. Semoga bermanfaat.


Wassalamualaikum

Sumber
Wikipedia tentang Investasi
Pengalaman Pribadi

2 komentar:

  1. Berharap bisa berinvestasi juga. Investasi tanah emang sangat menjanjikan, namun sulit diuangkan jika ada kebutuhan mendesak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sudah mampir mas Yudi. Aamiin semoga terkabul mas. Kalau seperti tanah memang untuk investasi jangka panjang mas. Untuk kebutuhan mendesak sebaiknya ada pos tersendiri, jadi saat butuh cepat tidak repot. Mulai sedikit2 mas ayo..berinvestasi

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.

Rumpu Rampe

Rumpu rampe khas NTT Indonesia memang negara yang kaya baik secara geografis atau pun populasi. Terletak di antara dua benua dan dua samuder...

Popular Posts