Assalamualaikum,
Hai teman - teman apa kabar semua? Cuaca mendung, atau hujan harap sebagai ibu dan istri tetap bahagia ya hehe..Karena jika ibu bahagia seluruh rumah juga ikut bahagia. Mager jangan lama - lama, mari perhatikan asupan keluarga tercinta biar bergelimang pahala aamiin.
Sebenarnya sudah sejak lama saya penasaran dengan hidangan tradisional yang satu ini. Bagaimana rasanya, karena begitu kesohor melegenda. Adanya di kota Solo, sebuah kota yang penuh budaya dan kaya akan kuliner khasnya. Tengkleng Kambing namanya.
Jujur saja, kalau mudik ke Yogya atau berkesempatan berwisata kuliner, tidak mudah mendapatkan hidangan yang satu ini. Kalau di Solo memang banyak dijajakan. Rasanya saat libur dengan perjalanan Lampung - Yogya, waktu tak cukup jadi mentok dan balik lagi, alhasil saya belum pernah merasakan Tengkleng Kambing yang otentik. Berharap semoga suatu hari bisa meluncur ke Solo aamiin.
Seiring waktu, doa yang terpendam ini rupanya didengar oleh Allah, saat mau balik dari liburan, eh ada yang memberi daging dan tulang kambing. Alhamdulillah rezeki anak sholeha hihi...Langsung saja saya menghayal dan membayangkan enaknya dimasak apa.
Ngobrol dengan konsumen utama, paksu sepakat sepaket untuk membuat Tengkleng saja. Dan resep saya ambil dari Tablod Saji Edisi 320-TH.XII-4 -7 Maret 2015 dengan modifikasi menyesuaikan lidah Sumatera biar makin endes.Yuk langsung saja ikuti resepnya.
Resep Tengkleng, resep diadaptasi dari Tablod Saji dengan modifikasi oleh Linda
Bahan :
Resep asli
500 gram iga kambing, 100 gram babat, 100 gram paru yang dipotong kotak, 150 gram usus kambing dipotong 3 cm, direbus sampai empuk.
Modifikasi
Saya menggunakan campuran 700 gram daging dan tulang direbus dengan 1 sendok teh garam, 3 siung bawang putih yang dimemarkan, 3 cm jahe dimemarkan, dan 2000 ml air sampai empuk. Penggunaan jahe untuk menghilangkan aroma daging kambing. Saring kaldunya, buang buihnya, dan campur kembali dengan tulang dan daging kambing.
Bumbu Rempah :
8 buah cabai rawit merah ( saya pakai rawit hijau)
3 batang serai, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
8 daun jeruk purut, sobek - sobek buang tulangnya
3 lembar daun salam
2 bunga pekak ( saya memakai 1/2 karena aromanya sudah menyengat)
1 sendok teh gula pasir ( resep asli tidak pakai gula )
1 sendok makan kecap manis ( resep asli tidak pakai )
250 ml santan kental dari 1/2 butir kelapa ( resep asli 1/4 butir kelapa )
2 sdm minyak goreng
Garam secukupnya
Bumbu Halus :
10 butir bawang merah
4 siung bawang putih
4 butir kemiri
1 sendok teh ketumbar
1/4 sendok teh jintan
2 cm jahe
4 cm kunyit
Saya tambahkan 5 buah cabai rawit merah kering
Cara Membuat :
1. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan daun salam, daun jeruk, serai, lengkuas, pekak, dan kayu manis.
2. Masukkan bumbu ke dalam rebusan daging dan tulang kambing. Aduk rata. Tambahkan garam, gula pasir, dan kecap manis.
3. Masak sampai mendidih, kemudian tambahkan santan. Aduk kembali dan biarkan mendidih sehingga semua rasa menyatu. Koreksi rasa.
4. Sajikan hangat bersama keluarga.
Rasanya lezat, dengan jejak santan yang tidak pekat sehingga ringan di lidah. Adanya penambahan rempah seperti merica, dan jahe memberi rasa hangat di badan. Cocok disantap saat cuaca hujan.
Nah, teman ayo jangan pernah bosan untuk mengeksplore beragam kuliner asli Indonesia. Saya cinta Indonesia, saya cinta kulinernya. Mari lestarikan sebagai warisan bangsa. Selamat mencoba.
Wassalamualaikum
hhmmmmm,, enaknyaaa tengklengnya,, baru baca resep tengkleng kambing ala mba lindadwihapsari udah kemlecer nih air liur mengguncang lidah...(lebai). tapi emang beneran..
BalasHapusandai saja mba linda tetangga deket rumah, hmm langsung daftar jadi tukang test rasa di setiap olahannya nih..
pengen nyoba resepnya tapi ga ada bakat masak, tak coba cari di pringsewu ah tengkleng kambingnya buat mengobati rasa penasaran.
ini hasil penasaran dengan tengkleng khas Solo itu loh big boss. Cuma karena belum merasakan yang otentik Solo, coba buat sendiri. Weenak juga hehe
HapusMakanan berat inihhh, nasi...mana nasi����
BalasHapusUmi, harus diimbangi acar ketimun mi biar ga berat, dan jangan sering - sering. Nasi ada koh mi di meja makan hehe..
HapusWaah enak banget kayaknya. Tengkleng ini main course khas solo dan sekitarnya. Dulu pas masih di jogja sering berburu tengkleng ini disetiap ada acara resepsi nikahan. Terus berkarya ya mbak linda. Ditunggu resep resep selanjutnya niih.
BalasHapusMakasih mas Slamet. Iya ini resep khas Solo yang melegenda. Jadi terus cintai kuliner nusantara ya, rasanya tak habis dieksplore dan enak- enak.
HapusHuwaaaaaaa jadi kanget tengkleng yang di bawah pohon beringin di utara jogja huhuuuuuuuu... Asyiikkkkkkkk bisa bikin sendiri nyontek resep ini. Matur tengkyuuuuu mbak
BalasHapusHuwaaa di mana itu pohon beringin? Tsk datangi pas ke Joja hehe. Ya mbk Rinda, monggo mbk ..semoga sukses ya..
HapusDimakan pake lontong keknya enakkkkk yaaaa. Aku belum pernah cicip tengkleng nih huhu
BalasHapusMb Novi, ihh bener banget, dipasangkan dengan lontong dan cita rasa pedas rempahnya bikin nagih. Ayo cobain Novi hehe..
HapusMantap banget Mbk kalau makan ini dengan nasi hangat dan sambal huaah bisa nambah aku Mbk heheh... Makasih sharing resepnya.
BalasHapus