Assalamualaikum,
Halo apa kabar? Semoga tetap sehat dan semangat. Berjumpa kembali dengan blog sederhana ini, yang masih banyak kurang disana sini. Yea..bertahap dan berproses terus untuk belajar.
Memasuki hari kedua di tantangan 10 hari game level 4 masih tentang mengamati gaya belajar pasangan. Seharian ini mendampingi paksu yang sedang izin tidak ngantor karena sedang tak sehat. Yah..sejak semalam agak demam, batuk dan pilek.
Selepas magrib, demam mulai turun dan coba minum madu hangat serta akupresure. Hasilnya, tidur bisa nyenyak. Tapi memang sejak semalam sudah rencana cek kesehatan ke klinik ada dokter keluarga. Siap, saya setuju dan mengiyakan.
Pagi menjelang setelah sholat subuh, suasana masih sepi. Paksu sudah mulai baikkan. Tiba - tiba dapat wa dari grup Lipi Bandung bahwa teman yang bertugas di Kalianda yang ingin melepas alat deteksi tsunami ( radar ) sedang ada di RS Abdul Moeloek. Terjatuh dari menara, Innalillahi..
Tampak paksu kaget, dan terdiam. Lalu menceritakan pada saya bahwa diminta mencari pendonor dengan golongan darah B. Akhirnya saya mendampingi paksu bergerilya mengirim pesan ke grup untuk mendapatkan pendonor.
Alhamdulillah, pukul 08.00 WIB dapat 2 pendonor, teman kantor. Dan jika masih butuh lagi, bersiap juga mahasiswa Unila bersedia jadi pendonor. Lega rasanya. Kemudian agenda pagi ini cek ke klinik Ummi HC Kedaton lanjut bezuk ke RS.
Berangkat naik taksi online, tiba di klinik daftar dan dipanggil. Saya ikut menemani sambil mengamati cara paksu berkomunikasi dengan petugas. Tangan ikut bergerak, kepala mengangguk - angguk. Dan saat masuk ruang periksa dokter pun sama, begitu. Hasil periksa tekanan darah agak rendah, terlalu banyak aktivitas memang akhir - akhir ini. Dapat obat batuk dan vitamin.
Perjalanan dilanjut ke RS, dan menemui teman - teman dari Bandung. Tampak yang sakit sedang tidur dengan tenang. Kami disambut penuh haru, ikut terbawa suasana atas ujian yang sedang dijalani teman kami. Berdoa dan tetap mengucap syukur karena tidak ada cidera kepala. Hb memang yang agak turun.
Suami terlibat obrolan dengan bapak - bapak, tetap ya, sambil menguatkan bicara dengan tangan. Catat nih, kata saya dalam hati. Saya ngobrol dengan ibu yang juga dari Bandung. Pasien sudah bisa tidur hanya masih kaget jadi terkadang merasa tidak tenang.
Hari, ini menjadi hari belajar yang penuh hikmah. Bahwa segala sesuatu sudah ada yang mengatur. Dan jadi ingat, pentingnya terus melatih kecerdasan emosional terkait kecerdasan intra personal ( berhubungan dengan orang dengan orang lain ). Karena manusia adalah makhluk sosial, dimanapun berada sudah pasti membutuhkan bantuan orang lain. Menjaga tali persaudaraan menjadi hal utama.
Finally, kami berdua pamit pulang dengan hati penuh untaian doa, agar teman yang sakit diberi kesembuhan oleh Allah. Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah.
Demikan kisah cerita di Slumuth Family di hari kedua di game level 4. Terus amati dan catat dengan seksama. Semangat.
Wassalamualaikum,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.