Kamis, 22 Februari 2018

Gaya Belajar di Slumuth Family




Aliran Rasaku di Level 4

Assalamualaikum

Halo teman - teman? Bagaimana kabar hari ini? Semoga selalu sehat dan penuh bahagia. Tak terasa ya, sudah selesai tantangan 10 hari di game level 4, kelas bunda sayang.
Saatnya mengalirkan rasa. Ayo baca terus cerita aliran rasa di Slumuth Family.


Memasuki game level 4 ini tantangan belajar makin meningkat. Bayangkan saja, tugasnya memahami gaya belajar pasangan. Wow sekali...karena sebagai pasangan, saya dituntut untuk lebih dalam memahami gaya belajar paksu. Kalau memahami hati sih saya sudah hehe..

Jadilah sejak tanggal 1 Februari sampai 17 Februari 2018, saya selalu punya rutinitas seru yang menuntut kejelian untuk mengamati aktivitas paksu. Benang merahnya, saya mencari kapan, di mana, sedang apa dan semua yang dikerjakan paksu yang masuk dalam kegiatan belajar. Tidak mudah memang, karena secara sekilas aktivitas biasa dan rutin.

Apa perlunya memahami gaya belajar? Agar saya juga bisa memahami gaya belajar diri sendiri. Kemudian juga agar kita tidak masuk kategori buta huruf abad 20. What?....Apaan maksudnya saudara - saudara...

Berikut pendapat dari Pak Alvin Toffler :

‘‘ Mereka yang dikategorikan buta huruf di abad 20 bukanlah individu yang tidak bisa membaca dan menulis, melainkan orang yang tidak mampu belajar, tidak mau belajar, dan tidak kembali belajar.''

Nah itu..dalam banget menohok hati. Jadilah kami berdua saling introspeksi diri, Alhamdulillah di Slumuth Family bukan termasuk yang Pak Alvin Toffler jelaskan.

Alasan mengapa semua orang harus terus belajar.

Karena dengan belajar kita menambah wawasan dan  banyak memperoleh manfaat, antara lain :

1. Meningkatkan rasa ingin tahu ( Intellectual Curiosity)
2. Meningkatkan daya kreasi dan imajinasi
 ( Creative Imagination )
3. Mengasah seni / bergairah menemukan sesuatu
( Art of Discovery and Invention )
4. Meningkatkan akhlak mulia ( Noble Attitude )

Dan sejak hari pertama mengamati The Blue Blood Moon alias gerhana bulan total, membantu eksekusi resep melalui foto, berkomunikasi dengan orang lain, mencatat hal yang ingin dilakukan, membimbing orang lain, sampai aktivitas yang tak pernah lelah menyadarkan saya bahwa paksu memiliki gaya belajar kombinasi kinestetik auditory.

Ciri - cirinya adalah seperti pada gambar berikut

Dok. Cemilan Level 4

Berdasarkan gambar, ciri gaya belajar paksu menunjukkan seperti keterangan  kotak warna ungu dan biru. Kombinasi kinestetik dan auditory.


Pantas saja oleh teman - teman dijuluki Si Bola Bekel. Saat dicari di ruang A, sudah pindah ke depan atau ruang lain hehe. Di rumah pun begitu, suasana akan  sepi saat paksu tidur. Kalau sedang tidak tidur, pasti ada saja kegiatan yang dikerjakan. Kesannya selalu bergerak, banyak energi dan berisik ( padahal karena memang energinya full terus alias tidak pernah merasa lelah).

Maka sejak saya memahami gaya belajar paksu, saat sedang belajar bersama saya akan membuat nyaman diri saya sendiri dengan mencari suasana yang mendukung saya tipe visual auditory, tanpa mengusik konsentrasi belajar paksu sesuai gayanya.

Finally, bahwa belajar itu menyenangkan. Jangan pernah takut salah dalam belajar, yang salah adalah saat kita tidak pernah mau belajar. Belajar membuka mata karena kita bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Demikian aliran rasa di Slumuth Family, semoga bermanfaat. Jadi bagaimana dengan aliran rasa teman - teman?


Wassalamualaikum

Sumber Inspirasi
Materi 4, Memahami Gaya Belajar, Game Level 4 Kelas Bunda Sayang 3, Institut Ibu Profesional, 2018

Pengalaman Pribadi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.

Rumpu Rampe

Rumpu rampe khas NTT Indonesia memang negara yang kaya baik secara geografis atau pun populasi. Terletak di antara dua benua dan dua samuder...

Popular Posts