Menanak Nasi
Halo long weekend enaknya ngapain ya? Ayo ikuti keseruan long weekend di Slumuth Family. Bahagianya saat long weeknd begini, enaknya bisa pulang kampung ke rumah ortu.
Suasana desa yang tentram juga bertemu sanak family jadi kesan tersendiri. Ayo lanjut ikuti ceritaku ya..
Ya betul sekali, kemarin siang kami berdua pulang ke rumah ortu yang berjarak tempuh 100km dengan waktu kurang lebih 3 jam naik travel. Jadi tantangan 10 hari di game level 2 hari ketiga ini dilanjut saat berada di rumah ortu. Asyik..walau beda suasana tantangan melatih kemandirian pasangan tetap berjalan. Semoga lancar. Aamiin.
Pagi ini hari sabtu tanggal 2 Desember 2017 di desa. Semua bangun dan langsung beraktivitas. Hal pertama yang saya lakukan adalah berkomunikasi dengan ibu. Dan menceritakan bahwa saya sedang ada jadwal melatih kemandirian pasangan. Yaitu menanak nasi. Ya, menanak nasi dengan magic com agar cepat matang dan untuk jumlah yang tidak biasa.
Ini adalah bentuk latihan, karena menantu ibu ada niat tahun depan untuk belajar ke negeri orang. Agar bisa mandiri dan tidak kaget. Ini juga bagian dari tugas kuliah di kelas bunda sayang Institut Ibu Profesional. Setelah ibu saya paham, langsung saja pagi ini mempercayakan permasakan nasi kepada paksu.
Hari ini memasak 1 kg beras. Pertama paksu menimbang dengan kaleng bekas susu untuk alat timbang. 1 kg beras berarti 4 kaleng susu. Hari ini adik, adik ipar, juga ponakan saudara di rumah ibu. Mau potong ayam juga siangnya membuat sop. Emm pasti enak dan seru.
![]() |
Beras yang telah dicuci |
![]() |
Air panas dimasukkan. Kedalam beras |
Paksu lantas menghidupkan tombol cook dan mulai memasak. Tak sampai 15 menit kemudian nasi pun sudah matang, Diaduk dan ditutup kembali agar tanak.
![]() |
Magic com siap dinyalakan |
Tiba - tiba paksu bertanya '' Bu, gimana nasinya? Kelembutan ga ya? Atau malah keras?''
Saya menjawab '' Enggak kok Yah, nasinya pas. Ayah sudah berhasil. Sambil saya memberikan jempol tanda apresiasi.
Paksu kemudian mendinginkan nasi di piring.
Dan saatnya ibu juga ingin sarapan. Melihat hasil nasi yang dimasak paksu. Ibu pun memberikan komentarnya, wah ini nasinya sudah pas. Ga keperan ( keras) atau jemek ( lunak). Sudah bisa memasak nasi ya Le Slamet. Ibu mengakui keberhasilan paksu dalam memasak nasi.
Alhamdulillah, lega rasanya paksu berhasil melewati tantangan hari ketiga kali ini. Memang menumbuhkan kemandirian bukanlah hal yang mudah. Untungnya walau berbeda dapur, paksu dengan penuh tanggungjawab bersedia tetap melakukan tantangannya. Paksu dengan luwes dan mudah beradaptasi di rumah orang tua melakukan tantangannya yaitu menanak nasi dengan ceria.
Terima kasih juga untuk dukungan ortu, terutama ibu yang memberikan kepercayaan kepada menantunya untuk memasak nasi. Saya tidak dapat membayangkan jika ibu tidak mengijinkan, waaaa bisa berabe...off track alias belum berhasil.
Lagi - lagi komunikasi produktif yang dijalankan. Saat saya dapat menyampaikan maksud dari pesan yang ingin saya capai dan penerima pesan ( ibu ) paham jadilah semua klik..dan lancar.
Begitulah cerita tantangan hari ketiga di Slumuth Family saat long weekend. Seru dan penuh makna. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.