Game Level 1 Hari ketujuh Kelas Bunda Sayang
Menengok Tetangga Yang Sakit
Assalamualaikum,
Apa kabarnya teman-teman? Semoga selalu baik dan dalam lindungan Allah aamiin. Hari ini hujan lebat, cess rasanya. Air hujan semoga membawa berkah dan menumbuhkan tanam - tanaman.
Oh iya, hari ini sudah masuk hari ketujuh game level 1 tantangan 10 hari kelas bunda sayang. Masih dengan komunikasi produktif.
Obrolan santai saya dengan paksu pagi tadi adalah saya meminta ijin untuk menengok anak tetangga yang sakit bersama teman - teman arisan.
Maka sambil menyiapkan sarapan, saya membuka obrolan.
'' Yah, hari ini Ibu mau minta izin nengok anak tetangga yang sakit.''
Paksu yang ada di dekat sayapun menjawab '' ya boleh saja, Bu... Memangnya sakit apa anak tetangga?'' Paksu balik bertanya ke saya.
'' Kalo dari teman arisan infonya terserempet dan jatuh dari motor, luka pahanya lebam, bengkak. Nanti ramean ke rumah tetangga. Jamnya belum didiskusikan.'' Lanjut saya.
'' Ya sudah, nanti Ibu pergi saja, bawa apa terserah kesepakatan bersama. Ayah pulang mungkin agak telat. Karena harus mengurusi akan ada event di Balai Keratun.'' Paksu mengijinkan dan bersiap berangkat.
'' Terima kasih ya Yah, sudah mengijinkan Ibu untuk pergi.'' Saya tak lupa berterima kasih pada paksu.
'' Iya, Bu sama - sama. Namanya hidup bertetangga kita harus saling peduli. Itu bagian dari hidup bersosial. Siapa tahu kehadiran dan perhatian Ibu juga teman-teman arisan membantu tetangga. '' Paksu memberikan sedikit pendapatnya.
'' Iya , Yah benar banget. Namanya musibah terkadang kita tidak tahu kapan dan menimpa siapa. Kita hanya bisa meringankan dengan berkunjung.'' Saya membenarkan pendapat paksu. Begitulah obrolan kami di pagi hari.
Dan saya juga teman-teman arisan menengok setelah magrib. Sesampainya di rumah tetangga, rasanya miris dan prihatin melihat kondisi si anak. Akibat dari kurang perhatian, ibunya single parent dan sibuk bekerja. Sehingga anak asyik bermain sepeda motor tanpa sadar bahaya. Masih SMP..jiwa remaja yang butuh perhatian.
Sembari menjenguk, kamipun menasihati untuk berhati - hati dalam berkendaraan agar tak terulang lagi. Rugi waktu ga sekolah, membuat hati ibunya juga sedih. Dan si Anak mengangguk - angguk membenarkan. Tak lama kamipun pamit pulang.
Demikianlah komunikasi produktif di Slumuth Family hari ketujuh. Tak ada foto kali ini untuk menjaga perasaan keluarga si sakit. Jika tetanggamu sakit jenguklah, doakanlah. Jika tetanggamu butuh bantuan, maka bantulah. Tetangga kita juga saudara kita. Mari hidup saling peduli dengan orang lain.
Indahnya hidup damai berdampingan. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Silahkan komentar yang baik dan sopan, agar saya bisa mengunjungi balik blog anda.